MY PROFIL
- BIMA ALL AZIS
- hanya kita yg dapat menentukan kemana kita dan apa yg akan kita raih kedepannya !!
(^_^)
THIS IS MY FEBI
Senin, 16 April 2012
PAKAIANNYA
20.53 |
Diposting oleh
BIMA ALL AZIS |
Edit Entri
Kelihatannya
sangat sederhana, apa hubungannya antara pakaian dengan prilaku kita
sehari-hari, namun yang jelas, pakaian ada pengaruh sangat signifikan terhadap
gaya kita dalam berprilaku.
Ketika saya beserta istri,
sholat subuh di Masjid Daarut Tauhiid, biasanya istri langsung memakai pakaian
seperangkat sholat dari rumah, dengan alasan agar lebih praktis, juga membantu
mengurangi rasa dingin. Sedangkan saya, kalau shalat subuh lebih senang pakai
sarung dan baju koko agak tebal, disamping untuk mengurangi rasa dingin dan
praktis, juga bisa untuk mengenang ketika masa kecil dulu di pesantren.
Sedangkan shalat-shalat lainnya, lebih sering memakai pakaian yang disesuaikan
dengan kondisi saai itu.
Setelah sholat subuh,
biasanya saya langsung membuka internet untuk mengecek email dan mencari
berita-berita baru. Pada saat itu, sekitar pukul 05.15 WIB, langsung tukar
pakaian dari baju koko dan sarung, menjadi baju sepeda dan celana olah raga.
Sebab, biasanya antara jam 06.00-07.00 kami berangkat bersepeda ke Lembang
(Daerah Pegunungan di Bandung Utara) dan pulang antara pukul 08.00-09.30 WIB.
Kecuali kalau pagi-pagi ada acara atau sedang keluar kota, aktivitas rutin itu,
terpaksa ditunda.
Dua kebiasaan yang
berbeda, yaitu subuh ke masjid, memakai sarung dan baju koko sedangkan istri
memakai seperangkat alat shalat, biasanya cara berjalan, pola pikir dan lain
sebagainya akan berbeda dibanding ketika saya pulang dari shalat subuh kemudian
memakai baju sepeda dan celana olah raga.
Begitu juga, ketika kami
mengisi acara dengan beberapa eksekutif, baik di Bandung, Jakarta, maupun luar
jawa, kemudian baju resmi berdasi, celana katun, dan memakai jas, ganyanya akan
berbeda bila dibanding ketika mengisi pelatihan out bond, dengan menggunakan
PDL-Pakaian Dinas Lapangan yang disertai dengan sepatu lapangan, apalagi
memakai sepatu laras seperti tentara.
Ketika saya masuk beberapa
bank, dengan hari yang berbeda, biasanya gaya pelayanan, senyum dan lain
sebagainya, para karyawan bank pada hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis, akan
berbeda bila saya datang pada hari Jumat. Sebab beberapa bank, membuat
peraturan baru, yaitu setiap hari Jumat pakai kaos berkerah dan celana jean. Itupun, juga tidak jauh berbeda, ketika saya
masuk kantor Telkom.
Kisah-kisah sederhana tadi, sebenarnya bisa juga
ditransfer ke aktivitas lainnya, terutama yang berkaitan dengan pakaian.
Misalnya, ketika angkatan laut yang ada di Surabaya sedang memakai pakaian
putih-putih, biasanya jauh berbeda gayanya dibanding ketika sedang memakai
pakaian seragam tempur atau doreng.
Ketika sebuah TK (Taman Kanak-Kanak) pada hari Sabtu,
diberi kesempatan oleh pihak sekolah untuk memakai pakaian bebas, biasanya oleh
orang tuanya, diberi pakaian yang bagus dan banyak juga yang memakai pakaian
pesta. Ketika itu, hampir 90 % anak-anak TK itu, tidak bisa bermain bebas,
apalagi bermain lumpur atau prosotan. Namun, ketika kami mengusulkan kepada
pihak sekolah tertentu, yaitu hari Sabtu anak didik diajurkan memakai pakaian
bebas, lebih ditekankan bebas namun yang jelek, maka anak-anak di sekolahan
lebih ceria, lebih bebas, lebih pemberani untuk main prosotan, lumpur,
loncat-loncat dan lain sebagainya.
Kalau masalah pakaian ini, dijadikan sebagai bahan
ispirasi bagi sahabat-sahabat kita di IPDN-Institut Pemerintahan Dalam Negeri
yang kahir-akhir ini lebih terkenal dengan kekerasannya, sehingga banyak yang
meninggal. Maka, banyak usulan-usulan terhadap pembenahan IPDN tersebut. Salah
satunya adalah pemotongan satu generasi, rombak kurikulum, ganti namanya dan
lain sebagainya.
Kalau saya boleh mengusulkan, semoga bisa menjadi salah
satu bahan pencerahan, maka sebaiknya seragam IPDN itu diganti total. Kemudian
ada pertanyaan:”Apa hubungannya antara seragam dengan kekerasan?”. Maka
jawabannya sangat sederhana yaitu:”Hubungannya sangat erat”, mirip dengan
pengalaman-pengalaman diatas tadi.
Ketika para mahasiswa di IPDN dengan seragam PDL-Pakaian
Dinas Lapangan dan PDH-Pakaian Dinas Harian, hasil pengamatan kami
bertahun-tahun, kelihatannya kurang tepat. Contoh sederhana saja, ketika mereka
memakai pakaian PDH-Pakian Dinas Harian yang berwarna coklat kemudian bentuknya
seperti pakaian PDH angkatan laut maupun PDH Angkatan Darat. Apalagi ketika
memakai PDL-Pakaian Dinas Lapangan.
Seragam ini, mempengaruhi secara spikologis, seakan-akan
mereka seperti tentara atau seakan-akan mereka pejabat. Padahal, mereka
sebenarnya masih seorang mahasiswa seperti kampus-kampus lainnya. Kalau memang
mereka tentara atau polisi, secara psikologis memakai seragam seperti itu
secara psikologis siap siap, namun mereka adalah orang sipil, jadi tidak siap.
Kalau tidak percaya, hubungan antara pakaian dan gaya
kita secara psikologis, silahkan sekali-kali sahabat memakai sarung dan baju
koko, celana jean dan baju koko, celana jean dan kaos oblong, celana jean dan
batik, celana olah raga dan kaos, baju sepeda dan helm sepeda atau
kombinasi-kombinasi pakaian apa saja. Secara psikologis, gaya kita akan
berbeda.
Ini bukan berarti pakaian jenis tertentu lebih bagus
dibanding pakaian lainnya, ini masalah pakaian dan gaya psikologis kita dalam
kehidupan. Intinya, pakaian cocok untuk hari-hari tertentu, belum tentu cocok
untuk hari-hari lainnya, atau pakaian cocok untuk lembaga tertentu, belum tentu
cocok untuk lembaga lainnya.
Secara pribadi, pakaian seragam mahasiswa IPDN tidak
cocok untuk mereka, sebab mereka bukan tentara dan juga bukan seorang pejabat.
Kalau tidak siap, secara psikologis, dirinya akan bergaya seperti tentara atau
bergaya seperti pejabat.
Sahabat, berani hadapi berubah pakaian dalam bekerja,
keseharian, dan aktivitas lainnya secara tepat, semoga kita semakin kreatif dan
produktif. Secara jujur, tulisan ini, saya buat pukul 14.30 WIB di Virtual
Office kami dan sedang memakai pakaian kaos sepeda dan celana olah dan secara
psikologis, seakan-akan saya akan berolah raga agar fisik semakain sehat.
Doakan, kalau tidak hujan, setelah shalat Asyar akan bersepeda.
Berani hadapi tantangan, selamat mencoba??? Bagaimana
pendapat sahabat !!!
Label:
MOTIVASI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar